Setiap orang memiliki sisi baik dan buruk. Orang sejahat apa pun, sekeras apa pun, pasti memiliki sisi baik. Sehingga bila dibilang baik, baik itu relative. Karena sekedar baik, semua orang pun baik. Ada juga yang naif, karena saking semua baik. Polos, berpikir semua adalah hal baik, melihat semua dari sisi yang baik, selalu optimis, dan berpikir positive thinking. Kadang saya sendiri bingung untuk mengkategorikan naif itu. Apakah baik atau buruk?

Naif

Kadang saya sendiri bingung dengan sikap naif ini, apakah ini baik atau buruk. Banyak yang mengatakan, jangan jadi orang naif, karena tidak semua hal itu baik seperti yang kalian pikirkan. Jangan terlalu naif, karena itu akan membahayakan diri anda. Jangan menjadi naif, nanti hanya dimanfaatkan oleh orang. Tapi ada juga yang mengatakan, jadilah dirimu sendiri. Sehingga kadang saya sendiri sulit dan bingung untuk mengambil sikap. Saya pun akui saya terlalu naif, memandang semua itu baik, jika ada hal buruk terjadi, saya masih berusaha untuk melihat sisi baiknya.

Jika ada orang yang menyebalkan, saya masih berpikir orang itu baik, hanya saja, mungkin harinya kurang baik. Atau pasti ada alasan kenapa dia menjadi menyebalkan. Selalu optimis, misalnya ada orang yang jahat, saya akan optimis pasti orang itu bisa berubah menjadi lebih baik. Karena orang kadang menjadi jahat karena ada alasan, dan sebelum orang menjadi jahat, dia juga merupakan orang yang baik. Tapi ternyata kenyataannya tidak begitu. Kadang jika ada orang yang menyebalkan, ya karena dia memang menyebalkan. Sehingga kadang pikiran saya seperti sedang berkelahi di dalam kepala saya untuk memutuskan akan menjadi orang seperti apa. Orang yang naif atau orang yang realistis dan sadis?

Berbuat Baik Tanpa Ekspektasi

Saat saya berbuat baik tanpa berekspektasi, tanpa harap kembali, itu rasanya nikmat sekali. Sehingga saat apa yang saya lakukan baik, dan tiba-tiba orang membalas dan memberikan hal yang baik, rasanya senang sekali. Padahal itu hanyalah hal yang biasa. Tapi rasanya bisa berkali-kali lipat rasa bahagia. Dan ini menjadi salah satu yang membuat saya ketagihan. Ketagihan untuk berbuat baik, ya karena saya ingin. Dan tidak mengharapkan apa-apa. Dan rasanya ada rasa bahagia tersendiri, dan damai. Tapi kadang dan sering, ada saja orang yang menilainya saya naif, ada udang di balik batu, ada yang pikir saya cari muka, dan sebagainya.