Cocok lagi dahaga, buka puasa, ataupun panas di jalur, memang sangat nikmat kalau minum yang seger- seger. Salah satu materi yang kerap terdapat di minuman fresh itu merupakan nata de coco. Santapan elastis serta tembus pandang ini populer sebab sesuai buat dipadukan dengan nyaris seluruh minuman, mulai dari es blewah sampe es aduk.

Tetapi, kamu mengerti ngga asal ide santapan elastis ini dari mana?

Dari mana sih??

Melacak memiliki melacak, nata de coco aslinya berawal dari Filipina. Nyatanya dari Asia Tenggara betul? Kirain dari Mexico ataupun Amerika Latin gitu. Nata de coco memang didapat dari bahasa Spanyol yang maksudnya“ krim kelapa”. Janganlah bingung, sebab Filipina dahulu lumayan lama dijajah Spanyol.

Produk nata de coco sendiri merupakan hasil rekayasa pangan yang relatif terkini. Terdaftar, nata de coco awal kali terbuat oleh seseorang pakar kimia bernama Teódula KalawÁfrica. Ia kemudian mempublikasikannya dalam harian objektif pada tahun 1949( Vergara et angkatan laut(AL)., 1999).

Nata de coco terbuat selaku pengganti santapan dengan komposisi yang serupa bernama nata de piña. Saat sebelum terdapat nata de coco, warga Filipina telah memahami nata de piña yang terbuat dari peragian ekstrak buah nanas. Tetapi, ketersediaan nanas jadi permasalahan sebab buah ini ada cuma pada masa khusus. Sebaliknya kelapa ada selama tahun serta produksinya lumayan banyak.

Gimana metode buatnya?

Kuman Acetobacter xylinum merupakan insan yang sangat berjasa dalam cara pembuatan nata de coco. Air kelapa yang udah dikasih gula hendak difermentasi dengan dorongan Acetobacter xylinum. Kuman ini menyantap isi gula yang terdapat di kombinasi air kelapa kemudian mengubahnya jadi asam asetat serta mulai membuat benang- benang selulosa.

Selulosa yang dibangun oleh kuman diucap selaku bacterial cellulose( BC). Benang- benang selulosa ini lama kelamaan hendak merimbun serta naik ke dataran bila tempat peragian tidak syok. Lama peragian buat memperoleh BC yang maksimal bermacam- macam antara sebagian hari sampai sebagian pekan.

Sehabis cara peragian berakhir, BC dipanen dengan dipisahkan dari air air kelapa, dicuci berkali- kali, kemudian direndam dalam air. Sehabis itu, BC direbus buat melenyapkan bau serta rasa asam. Kemudian, BC dipotong- potong dalam wujud dadu.