Lebih baik anda pernah nakal dan ingin berubah. Dari pada baik terus dari dulu dan ingin mencoba nakal. Karena tingkat untuk mengontrol itu akan berbeda. Lebih baik nakal di saat muda daripada nakal saat sudah tua. Pasti kalian sering mendengar hal tersebut. Lebih baik melihat orang nakal, dia berani menunjukan diri dia nakal. Daripada orang yang menunjukkan dia baik-baik, orang baik-baik, dan memiliki banyak teman yang nakal. Ada baik dan buruknya.

Nakal Perlu Tapi Ada Waktunya Dan Ada Waktunya Untuk Berhenti

Bagus jika sampai kapanpun dia masih bisa menjaga dirinya, masih bisa menjaga pendiriannya, sampai kapanpun. Sampai sudah banyak temannya yang mengajak berbuat nakal, tapi dia masih kuat dengan pendiriannya untuk menjadi baik. Tapi akan berbahaya jika saat dia sudah menikah, sudah di tahap serius, baru dia mencoba menjadi nakal. Itu akan jauh lebih serius. Karena saat seseorang sudah berumur, dan menjadi nakal. Cenderung tidak bisa menahan diri. Tidak bisa menahan diri dan membagikan mana yang masih di batas boleh, dan mana yang sudah kelewatan. Karena terlambat mencobanya.

Dan itu sangat berbahaya bagi hubungan pernikahannya. Sehingga banyak yang mengatakan jika ingin menjadi nakal, nakalah pada tempatnya, nakalah saat masih muda. Tapi setelah anda sudah akan menikah, sudah akan masuk pada fase yang serius, yang sakral. Anda harus bertanggung jawab akan itu. Karena itu akan sangat berbeda. Anda akan dihadapkan pada tanggung jawab yang semakin besar. Yang dimana anda harus menanggung dan menjaga pasangan dan andak anda. Dan anda akan menjadi contoh kepada anak anda.

Jadi tidak mungkin anda akan menjadi sosok orang tua yang buruk. Karena anak akan meng copy-paste apa sifat orang tua. Jadi itulah pentingnya untuk orang tua menjaga sikap. Sehingga sebaiknya nakal sebelum menikah, bejad sebelum menikah. Tapi saat menikah anda sudah harus bertanggung jawab akan pasangan dan anak anda. Dan anda akan dan harus berpikir panjang untuk menjaga mereka dan bisa membangun rumah tangga yang baik dan damai.