Sering orang terjebak pada satu ritme saja saat sedang jatuh cinta atau saat sedang menjalin sebuah hubungan asmara. Entah hanya fokus pada logikanya, atau fokus pada perasaan. Dan kedua itu tidaklah baik. Kita harus menggunakan keduanya. Sehingga hubungan bisa berjalan baik dan seimbang. Tidak berat sebelah. Karena hubungan asmara itu dijalani oleh dua orang kan, bukan satu orang. Jika berat sebelah, berarti lebih baik jalan sendiri saja. Karena tidak ada gunanya pasangan kalian, jika tidak dihargai.
Mencintai Menggunakan Perasaan Tapi Jalani Itu Dengan Logika Juga
Itu kenapa, perlu untuk mendengar, menerima. Jangan hanya mengatakan, dan meminta. Karena butuh keseimbangan. Kadang kita bisa meminta, tapi ada saatnya kita perlu menerima. Ada saatnya kita perlu mendengar, dan ada saatnya kita harus berkata-kata. Jadi setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan dirinya. Memiliki kesempatan untuk mengungkapkan visi misinya, mengungkapkan isi kepalanya. Sehingga pasangan bisa mengerti apa maumu, apa keinginanmu, apa maksudmu dan bagaimana cara kalian berpikir. Sehingga mereka tahu harus merespon seperti apa.
Mereka tahu harus bersikap seperti apa, dan bagaimana cara untuk menyesuaikan untuk menyeimbanginya. Itu yang terpenting. Sehingga hubungan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dan itulah intinya dari mencintai. Dimana saat kita bisa mengkombinasikan logika dan perasaan bisa berjalan bersamaan. Dan yang mengendalikan itu adalah ego kita. Diri kita yang mengontrol semua itu. Saat kita bisa menahan diri, mengatur ego kita, maka kita bisa menyeimbanginya. Karena logika dan perasaan itu sama-sama memiliki peran penting dalam sebuah hubungan.
Terlalu menggunakan perasaan juga tidak sehat, karena akan menyakiti salah satu pihak bahkan bisa menyakiti kedua pihak. Begitu juga dengan logika, jika hanya ada logika, maka akan hilang rasa cinta. Dan hubungan kalian bukan lagi berjalan karena adanya rasa cinta tapi kalian mengejar keuntungan dari hubungan tersebut. Sehingga jika merasa tidak ada untung, maka akan dengan mudah seseorang meninggalkan atau memutuskan hubungan tersebut. Makanya cinta itu butuh perasaan dan logika.