Salah satu kondisi tubuh yang akan berubah seiring bertambahnya usia ialah penumpukan lemak yang terjadi pada bagian perut yang membuat ukuran perut menjadi lebih besar. Faktor-faktor pemicu terjadinya perut buncit dan lingkar pinggang yang membesar sangat banyak, seperti pola makan yang tidak sehat, faktor genetik dan juga kebiasaan hidup tidak aktif.

Perlu kamu ingat juga jika lemak yang ada dalam tubuh bisa menumpuk di berbagai tempat dan mempengaruhi bentuk dari tubuh kamu secara keseluruhan, lemak yang menumpuk ini bisa terjadi di area paha, pantat, perut, dan tubuh bagian atas. Meski demikian, penumpukan yang terjadi di area perut di yakini lebih berbahaya ketimbang penumpukan lemak di bagian lain.

Lantas, apa bahayanya penumpukan lemak di perut? Berikut ini ada jawabannya untuk kamu supaya tidak bingung.

1. Migrain

Penelitian yang melibatkan lebih dari 21 ribu peserta di AS, mendapatkan hasil survei yang mencakup tingkat obesitas abdominal, di ukur melalui ukuran lingkar pinggang dan alat pengukur obesitas.

Menurut hasil yang di ambil, lemak yang tertimbun di area perut memiliki kaitan yang kuat dengan terjadinya aktivitas migrain pada laki-laki maupun perempuan yang berkisar 20 sampai 55 tahun.

2. Kanker

Penelitian yang di jalankan sebuah Universitas di Amerika Serikat (AS), mengungkapkan jika penumpukan lemak yang terlalu banyak di bagian perut bisa meningkatkan resiko kanker. Dalam penelitian itu, para ahli yang ikut dalam penelitian menemukan bahwa sel yang bukan kanker akan berubah menjadi tumor sewaktu-waktu dan ini bisa terjadi akibat protein lemak yang tertimbun di perut seseorang.

Selain itu, penelitian ini juga menyebutkan bahwa protein lemak yang ada pada orang gemuk bisa mengembangkan sel kanker.

3. Penyakit jantung

Studi yang di lakukan untuk mencegah penyakit diabetes dan kardiovaskular menemukan fakta, bahwa individu yang memiliki berat badan berlebih atau gemuk serta memiliki lemak dalam perut yang berlebihan akan memiliki resiko terkena penyakit jantung lebih besar.

Studi ini juga mencatatkan jika seseorang yang lingkar pinggangnya lebih besar biasanya lebih sering menjalankan pola hidup yang tidak sehat serta memiliki tekanan darah yang tidak stabil, sehingga memiliki kemungkinan lebih besar terkena diabetes.