Buku cacing dan kotoran kesayangannya merupakan salah satu buku motivasi yang sangat bagus. Bahkan bisa menjadi buku yang membantu manusia memiliki sudut pandang baru, dan bisa menjadi lebih bijak. Bagi anda yang mengalami banyak masalah hidup, dan rasanya ada yang salah dengan diri anda, merasa kalian terpuruk. Kalian bisa membaca buku ini. Ini akan membukakan sudut pandang baru pada kalian. Sehingga kalian akan semakin jelas melihat kedalam diri anda dan semua yang ada. 

Cerita Dua Batu Bata

Ini adalah salah satu cerita yang paling terkenal di bukunya. Dan kisah ini banyak meninggalkan kesan pada para pembaca. Dan kisah ini memiliki makna yang dalam. Dimana ajahn brahm dan bhikku lainnya mereka membangun vihara. Dan seperti yang kita ketahui, bhikku adalah orang termiskin. Mereka tidak memiliki apapun. Sehingga mereka tidak memiliki uang untuk membayar tukang untuk membangun sebuah vihara. Untuk itu, semua bhikku akan turut serta dalam membangun vihara. Dan saat ajahn brahm selesai di membangun satu sisi dinding. Dia baru menyadari ada 2 bata yang terlihat jelek. Sehingga sangat merusak pemandangan. Tapi tidak mungkin untuk memperbaikinya.

Karena itu berada di tengah-tengah, dan tidak mungkin menghancurkan yang lain hanya untuk memperbaiki kedua batu bata tersebut. Sehingga dia pasrah. Tapi setiap dia lihat ke sisi itu dia merasa jengkel, seperti ah tidak enak dipandang. Dan itu adalah buatan tangannya. Dan suatu hari saat ada acara di vihara, banyak orang datang mengunjungi vihara, dan orang-orang berkeliling melihat tempat itu. Dan ada satu pengunjung mengatakan pada ajahn brahm wah dinding yang sangat bagus dan kokoh. Dan ajahn brahm berkata yah akan menjadi bagus jika tidak ada kedua bata jelek itu. Ajahn brahm merasa malu. Dan pengunjung bilang. Bahkan itu terlihat bagus. Menjadi keunikan sendiri. Dia pikir itu malah suatu kesengajaan.

Kesimpulan

Sehingga terlihat dinding ini bagus dan unik. Dan disitu ajahn brahm belajar, ya, dia terlalu fokus pada kedua batu bata, sampai tidak memperhatikan hal bagus lainnya. Dan seperti itulah manusia. Kadang terlalu fokus pada satu kesalahan tanpa melihat banyak sekali kebaikan di sekitarnya.